Sunday, September 23, 2012

SMTown Jakarta: Tak Istimewa, Tapi Peduli Apa?

Menyaksikan SMTown adalah menyaksikan atraksi cahaya yang fantastis dari lightstick para penonton sembari mendengar jejeritan orgasmik dari para fans wanita yang begitu gembira melihat artis-artis pujaan mereka menari di atas panggung.Bukan berlebihan, tetapi itulah kenyataannya. Kesan itu bahkan bisa langsung kita tangkap ketika konser artis-artis asal Korea Selatan yang bernaung di bawah SM Entertainment tersebut dimulai pukul 18.30 malam. Tepat sesaat sebelum grup f(x) naik ke panggung untuk menyanyikan Hot Summer (mungkin sebagai sindiran untuk Jakarta yang begitu panas di Sabtu kemarin?), lampu di sekitar tribun penonton dimatikan dan Gelora Bung Karno pun dihiasi dengan warna-warni dari lightstick penonton. Menawan.
Konser pun diwarnai dengan jeritan penonton, yang didominasi oleh kaum hawa. Jejeritan itu semakin parah ketika boyband-boyband favorit fans seperti Super Junior, Exo, dan DBSK muncul ke atas panggung. Bisingnya luar biasa. Sesaat, saya penasaran apakah ada yang cukup iseng membawa sound level meter ke dalam stadion malam tadi. Tentu menarik untuk melihat berapa tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh ribuan pita suara wanita di konser tersebut.
Penampilan para artis sendiri sebenarnya tidak terlalu istimewa, bisa dikatakan standar ala SMTown, sebagaimana seperti yang biasa kita lihat di rekaman SMTown lainnya yang bisa kita temukan secara bebas di YouTube. Pun tak ada unsur kejutan yang menarik di konser ini, kecuali ketika tiba-tiba Girls’ Generation dan f(x) tampil di atas sebuah panggung kecil tepat di depan tempat duduk VVIP. Hal menarik lainnya mungkin hanya kembang api yang rasanya pas dan tidak berlebihan dikeluarkan di konser ini.
Bintang utama di konser ini, seperti yang sudah diperkirakan, adalah Super Junior. Dugaan ini pun sebenarnya sudah muncul ketika melihat lightstick warna biru, yang merupakan lightstick khas para ELF (sebutan untuk fans SuJu), mendominasi tribun penonton malam tadi. Karena itu, tak mengherankan jika sambutan yang luar biasa diberikan oleh penonton ketika Leeteuk dkk. muncul di atas panggung. Tak mengherankan pula jika (sepertinya) SuJu diberikan jatah lebih banyak untuk tampil di atas panggung dibandingkan artis lainnya.
Tetapi kredit khusus pantas diberikan kepada DBSK alias TVXQ. Boyband senior di SME yang kini tinggal beranggotakan dua orang saja ini menjadi salah satu performer yang paling menarik untuk dilihat. Pujian paling besar tentu saja pantas diberikan kepada Max Changmin, yang tampil dengan suara yang prima dan tak terpengaruh meski menari dengan gerakan-gerakan yang menyita tenaga di beberapa lagu. Pujian juga pantas diberikan kepada Cassiopeia Indonesia, para fans TVXQ di Indonesia, yang menjadi fans paling kompak di konser ini. Mereka berkumpul di tribun 3B dengan lightstick warna merah di tangan. Mereka bahkan menjadi pemanas suasana sejak awal konser dengan menjadi yang pertama meneriakkan nama artis kesayangan mereka ketika fans-fans lainnya masih diam menantikan dengan sabar konser dimulai. Salut.
Konser ini bukannya berjalan tanpa masalah. Masalah terbesar tentu saja persoalan sampah di venue konser. Saya tidak mengerti mengapa promotor SMTown Jakarta, yaitu W Productions dan MP Entertainment, tidak menyediakan tempat sampah SAMA SEKALI di dalam maupun di luar stadion. Padahal, hal ini sebenarnya merupakan kebutuhan yang mendasar ketika mengadakan sebuah acara yang melibatkan begitu banyak orang di satu tempat dan dalam waktu yang lama. Menyedihkan rasanya ketika melihat gerbang masuk lingkar stadion yang menjadi venue konser mahal ini diwarnai dengan tumpukan sampah. Di dalam lingkar stadion pun lebih parah. Sampah berserakan di mana-mana, dan tak ada satu petugas kebersihan pun yang dikerahkan untuk mengatasi masalah ini. Karena itu, bukan hal yang mengherankan jika setelah konser berakhir dan kira-kira mayoritas penonton sudah pergi, lingkar dalam stadion Gelora Bung Karno benar-benar seperti Tempat Pembuangan Akhir.
Masalah lainnya adalah, saya tidak menemukan stand panitia yang kabarnya menjual merchandise resmi SMTown. Saya bahkan sampai berkeliling stadion dan sama sekali tidak menemukannya. Padahal, via Twitter, pihak promotor sudah mengungkapkan akan menyediakan stand merchandise resmi. Entah di sudut GBK mana mereka membuat stand tersebut.
Terlepas dari masalah-masalah tersebut, untunglah konser ini berlangsung lancar. Meski durasi konser ternyata lebih cepat dari perkiraan (Hanya 3,5 jam. Kalau tidak salah, biasanya SMTown bisa berlangsung hingga lebih dari empat jam), namun SMTown Jakarta, setidaknya, telah memuaskan para fans K-Pop di Indonesia yang selama ini memimpikan bisa menyaksikan langsung penampilan artis-artis idola mereka. Para fans K-Pop ini pasti tidak peduli dengan ketidaksempurnaan konser atau standarnya penampilan para artis. Bukankah yang terpenting adalah melihat artis-artis idola secara langsung?


http://tamankosong.wordpress.com/2012/09/23/smtown-jakarta-tak-istimewa-tapi-peduli-apa/ 

No comments:

Post a Comment