Sebenarnya
perayaan Paskah yang sekarang ini merupakan hasil adopsi gereja-gereja terhadap
salah satu festival suku Saxon, Eropa Utara. Festival ini ditujukan untuk
menghormati dewi musim semi, dewi Eastre. Itulah sebabnya gereja-gereja
berbahasa Inggris masih menggunakan istilah Easter dalam menyebutkan Paskah.
Paskah sendiri sebenarnya sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama. Paskah dapat
diartikan sebagai dilepaskan, yaitu bangsa Israel yang dilepaskan dari
perbudakan di Mesir. Tetapi pada zaman Perjanjian Baru, Paskah merupakan
perayaan kebangkitan Yesus Kristus.
Pada
awalnya, yaitu pada abad kedua para misionaris Kristen mendatangi suku
Teutonic, Roma Utara untuk menyebarkan agama Kristen. Supaya ajaran Kristen
dapat diterima oleh penduduk lokal, maka para misionaris menggunakan adat
istiadat penduduk setempat yaitu salah satunya dengan mentransformasikan
festival Easter ini supaya selaras dengan doktrin Kekristenan. Kebetulan waktu
pelaksanaan festival ini bertepatan dengan Paskah (kebangkitan Kristus).
Telur Paskah
Orang Mesir dan Persia kuno memiliki tradisi menghias telur yang kemudian ditukarkan dengan temannya. Bangsa Mesir menguburkan telur di dalam kuburan mereka, sedangkan bangsa Yunani meletakkan telur di atas kuburan mereka. Sementara itu, bangsa Romawi memiliki pepatah yang mengatakan “semua kehidupan berasal dari telur”. Di kebanyakan kebudayaan, telur dianggap sebagai lambang kelahiran dan kebangkitan. Inilah sebabnya pada saat gereja mulai merayakan kebangkitan Kristus pada abad kedua, telur menjadi simbol yang populer. Orang Kristen Mesopotamialah yang mempelopori membagikan telur kepada orang lain pada perayaan Paskah untuk mengingatkan kebangkitan Kristus.
Orang Mesir dan Persia kuno memiliki tradisi menghias telur yang kemudian ditukarkan dengan temannya. Bangsa Mesir menguburkan telur di dalam kuburan mereka, sedangkan bangsa Yunani meletakkan telur di atas kuburan mereka. Sementara itu, bangsa Romawi memiliki pepatah yang mengatakan “semua kehidupan berasal dari telur”. Di kebanyakan kebudayaan, telur dianggap sebagai lambang kelahiran dan kebangkitan. Inilah sebabnya pada saat gereja mulai merayakan kebangkitan Kristus pada abad kedua, telur menjadi simbol yang populer. Orang Kristen Mesopotamialah yang mempelopori membagikan telur kepada orang lain pada perayaan Paskah untuk mengingatkan kebangkitan Kristus.
Telur Paskah
banyak dihias dengan menggunakan warna merah sebagai perlambang terhadap darah
Kristus, sedangkan warna hijau merupakan perlambang terhadap tunas-tunas baru
yang mulai tumbuh pada permulaan musim semi.
Kelinci Paskah
Jika di sini
yang populer adalah telur paskah, di Barat selain telur juga terkenal
kelinci paskah. Ini merupakan makhluk fiktif yang digambarkan sebagai seekor
kelinci antropomorfis (yang memiliki karakter-karakter manusia).
Menurut
legenda, kelinci paskah membawa keranjang yang penuh berisi telur,
permen, dan mainan yang bewarna-warni ke rumah anak-anak pada
malam Paskah. Kelinci paskah itu akan menaruh telur di tempat
tersembunyi, bisa di luar atau di dalam rumah anak-anak. Harapannya, agar
sang anak keesokan paginya mencari telur-telur itu. Mirip dengan Sinterklas
pada saat Natal.
Sumber
legenda tidak jelas. Namun kelinci tersebut sudah dikenal sejak 1600; beberapa
sumber menyebutkan legenda tersebut berasal dari mitos kesuburan, sementara
yang lain menghubungkannya dengan peranan kelinci di dalam ikonografi Kristen.
Asal muasal
kelinci paskah sebagai simbol Paskah dapat dilacak dari
kawasan Alsace dan barat daya Jerman, tempat kelinci disebut untuk pertama
kalinya pada tahun 1600-an. Kelinci Paskah yang
berbentuk makanan pertama kali dibuat di Jerman pada awal 1800-an dan
terbuat dari bahan kue dan gula.
Kelinci Paskah kemudian
diperkenalkan ke Amerika oleh para imigran Jerman yang mendarat di Pennsylvania
Jerman pada tahun 1700-an. Kedatangan Osterhase — atau
terwelu Paskah dalam bahasa Jerman — pada malam Paskah merupakan
salah satu “kegembiraan anak-anak yang terbesar”, hampir sama dengan
kedatangan Christkindl — Sinterklas yang dikenal oleh orang-orang Austria dan
Bavaria — pada malam Natal.
Menurut
tradisi, anak-anak membuat sarang kelinci yang bewarna-warni di pojok
tersembunyi di rumah mereka. Lalu jikaanak-anak tersebut tidak nakal,
Osterhase akan bertelur telur bewarna-warni di sarang tersebut. Saat tradisi
tersebut mulai menyebar, sarang tersebut diproduksi menjadi keranjang Paskah,
dan menempatkan sarang di tempat tersembunyi berubah menjadi tradisi
menyembunyikan keranjang/telur Paskah.
Karena
burung bertelur dan kelinci melahirkan anak yang banyak pada permulaan musim
semi, maka telur dan kelinci menjadi simbol kesuburan tanah pada musim semi.
Sedangkan
tradisi mewarnai telur telah berlangsung lama. Banyak orang Kristen Ortodoks
yang mewarnai merah telur Paskah mereka, yang melambangkan
darah Kristus dan hidup baru yang terkait dengan musim semi. Warna
telur hijau melambangkan tunas-tunas yang baru yang muncul pada permulaan musim
semi. Dalam tradisi gereja, umat Katolik tidak diperkenankan memakan telur
selama puasa masa pra-Paskah, sehingga telur menjadi salah satu menu utama
hidangan Paskah. Kaum Protestan Jerman yang tidak mau mengikuti tradisi
berpuasa tersebut masih tetap memakan telur pada perayaan Paskah.
Telur sejak
dulu merupakan simbol kesuburan. Ide tentang kelinci yang bertelur datang dari
Amerika Serikat pada abad ke-18. Kaum imigran Jerman di Pennsylvania Jerman
memakai istilah Terwelu Paskah seperti yang digunakan nenek moyang mereka di
Eropa, bukan Kelinci Paskah. Legenda di kalangan mereka, antara lain yang
diceritakan oleh Jakob Grimm pada tahun 1855, tentang Osterhas yang bertelur di
sarang warna-warni yang disediakan oleh anak-anak yang tidak nakal.
Ada juga
yang mengatakan sejarah telur Paskah dari Raja Edward I dari Inggris
(1307). Yang lain mengatakan tradisi telur paskah berawal dari sebuah promosi
perusahaan penghasil permen di Eropa, permen itu berbentuk telur menggunakan
momen Paskah. Telur paskah juga diyakini berasal dari tradisi Amerika, di mana
perayaan Paskah kerap dibarengi dengan migrasi Burung Undan yang meninggalkan
banyak telur di kebun.